Jumat, 25 Januari 2013

cara menghadapi pria anak mami



pria-anak-mami

Pria pada umumnya adalah sosok yang mendominasi di sebuah hubungan. Namun, bagaimana bila ternyata pasangan Anda anak mami yang terbiasa dengan sosok ibunya sebagai pengambil keputusan? Bagaimana bila saat Anda berkencan dengan pasangan Anda dan si dia mendapat telefon dari ibunya yang menyuruhnya segera pulang? Tentu saja hal-hal tersebut bisa menjengkelkan. Namun bukan berarti tidak bisa diatasi. Penting untuk diketahui bahwa pria seperti ini sangat dekat dengan ibunya. Bukan berarti hal ini salah. Tentu saja amat diharapkan bahwa seorang anak laki-laki hormat kepada ibunya. Tetapi kedekatan dengan ibunya dirasa mengganggu hubungan Anda, maka Anda harus ingat bahwa menghadapinya tidak dengan marah atau tarik urat. Ada beberapa cara yang bisa Anda gunakan untuk menghadapi pasangan seperti ini.

Cara-Cara Pertama

Yang paling penting, jangan pernah menganggap ibunya sebagai saingan Anda. Dengan menganggap ibunya sebagai saingan, ini berarti Anda mengibarkan bendera perang yang tidak pernah usai dengan ibunya, karena bisa jadi ibunya pun mengganggap Anda sebagai perebut anaknya. Sebaliknya, Anda harus menjalin hubungan baik dengan ibunya dan mengganggapnya sebagai guru terbaik Anda untuk mengetahui sikap, sifat, kesukaan, dan hobi pasangan Anda. Sebagai contohnya, Anda bisa belajar memasak makanan kesukaan pasangan Anda dari ibunya. Atau, Anda bisa berbelanja bersama ibu pasangan Anda untuk membelikan barang kesukaan si dia. Yang kedua, jangan pernah mencela, mengkritik, atau bahkan menjelek-jelekkan ibunya di hadapan si dia. Ini akan memperburuk hubungan Anda karena tentu saja ia akan membela ibunya dan ini akan membuat Anda semakin marah. Sebaliknya, pujilah ibunya di hadapan pasangan Anda. Tunjukkan padanya bahwa Anda dan ibunya telah menjadi sahabat baik, sehingga ia akan menemukan dua sosok wanita yang mengayominya dan menyayanginya.

Yang Harus Dilakukan dan Dihindari

Untuk membuatnya tegas dan bisa mengambil keputusan dalam hubungan Anda, Anda harus bisa mendorongnya mengambil pilihan. Sodorkan dua pilihan kepadanya dan desaklah ia untuk mengambil keputusan saat itu juga. Namun, mendesak di sini bukan berarti Anda harus marah dan bersikap keras padanya. Penting untuk Anda ketahui bahwa jangan sekali-kali bersikap keras pada pasangan Anda karena ia tidak terbiasa untuk dikerasi. Sebaliknya, tunjukkan padanya bahwa Anda mengikuti dan membutuhkan keputusannya saat ini juga. Berikutnya, jangan pernah menunjukkan rasa tidak senang ketika ibunya menelefon, sekalipun itu menginterupsi kencan Anda. Sebaliknya, tunjukkan rasa antusias ketika ia memberi tahu bahwa ibunya menelefon dan tanyakan padanya kabar ibunya. Terakhir, jangan pernah membuat pasangan Anda memilih antara Anda atau ibunya. Tentu saja ia akan memilih ibunya. Sebaliknya, tunjukkan padanya bahwa Anda dan ibunya adalah satu kesatuan yang menyayanginya, bukan dua kubu yang harus dipilih salah satu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar